Selasa, 05 Desember 2017

Arthrologi Hip Joint

A.    Pengertian Arthrologi
Arthrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sendi, Sendi adalahhubungan antara dua atau lebih komponen kerangka (tulang)Arthrologi berasal dari bahasa Yunani “arthron” yang berarti sendi dan“logos” yang berarti ilmu.Dari bahasa latin “article” yang berarti pula sendi, sering disebut“articulatio”. Sendi ada yang bergerak dan ada yang tidak bergerak. Sendi tak dapat bergerak dihubungkan dengan sutura ( tengkorak,panggul)Sendi yang banyak bergerak dihubungkan dengan tulang rawan yangdibungkus dengan selaput synovial ( selaput ini menghasilkan cairanyang disebut cairan sinovial). Diluar selaput ini adadilindungi selaputyang lebih tebal disebut capsula fibrosa.Diantara selaput ini adabantalan yang disebut selaput sinovial atau dinamakan bursa.Sendi yang banyak bergerak diikat oleh ligament.
B.     Persendian pada Hip Joint
Hip joint adalah sendi bagian proksimal dari ekstremitas inferior. Sendi ini merupakan sendi yang sangat stabil yang juga berfungsi sebagai penumpu berat badan. Sendi hip merupakan sendi ball and socket atau juga bisa disebut sendi sferoidal (Klasifikasi persendian synovial didasarkan pada bentuk permukaan yang berartikulasi) yang terdiri dari sebuah tulang dengan kepala berbentuk bulat yang masuk dengan pas ke dalam rongga berbentuk cangkir pada tulang lain. Selain itu juga ada nama lain untuk sendi ball and socket ini yakni sendi traksial atau multiaksial yang memungkinkan rentang gerak yang lebih besar. Hip joint memiliki tiga derajat kebebasan gerak, yakni fleksi-ekstensi, abduksi-adduksi, dan internal-eksternal rotasi.

C. Tulang Pembentuk Regio Hip

Hip joint dibentuk oleh os femur (caput femur) yang bersendi dengan acetabulum. Acetabulum terbentuk dari penyatuan os ilium, ischium, dan pubis. Seluruh acetabulum dilapisi oleh cartilago hyaline, dan pusat acetabulum terisi oleh suatu massa jaringan lemak yang tertutup oleh membran synovial. 

Jaringan fibrokartilago yang melingkar datar di acetabulum disebut dengan labrum acetabular, yang melekat disekeliling margo acetabulum. Labrum acetabular menutup cartilago hyaline, dan sangat tebal pada sekeliling acetabulum daripada pusatnya.Hal ini menambah kedalaman acetabulum.Acetabulum terletak di bagian lateral pelvis, menghadap ke lateral, anterior-inferior.Caput femur secara sempurna ditutup oleh cartilago hyaline.Pada pusat caput femur terdapat lubang kecil yang dinamakan dengan fovea capitis yang tidak ditutup oleh cartilago hyaline.Caput femur membentuk sekitar 2/3 dari suatu bola.Caput femur berbentuk spherical dan menghadap kearah anterior, medial dan superior.
D.    Stabilisator Aktif dan pasif yang berperan dalam regio hip
a.    Otot sebagai stabilisator aktifyangberperan dalam regio hip
Otot merupakan jaringan kontraktil dan berfungsi sebagai alat gerak aktif, otot-otot yang membantu pergerakan pada tungkai atas adalah sebagai berikut :
a.       Otot-otot tungkai atas bagian anterior

1)      musculus iliacus
Berbentuk pipih, segitiga. Berorigo pada fossa illiaca danspina illiaca anterior posterior, berinsertio pada trochantor mayor femoris. Disarafi oleh ramus muscularis n. femoralis L 3-4. Berfungsi sebagai flexor dan internal rotator araticulatio coxae.
2)      musculus psoas mayor
Berorigo pada dataran lateral discus dan corpus V.TH, serabut kearah infero lateral, bersatu dengan m.illiacus dan V.L 1-4. Berinsetio pada throchantor minor femoris. Disarafi oleh ramus muscularis plexus lumbalis dan n. femuralis cabang dari lumbalis 2-4. Berfungsi sebagai flexor dan membantu internal rotasi hip.
3)      musculus tensor facia latae
Berbentuk pipih, segi empat. Berorigo pada spina illiaca anterior inferior dan facia latae, berinsertio di depan m.gluteus medius. Di sarafi oleh n. gluteussuperior cabang n. femoraliscabang n. lumbalis 4-5 dan n. sacralis 1-2. Berfungsi sebagai flexor abduktor, internal rotator hip.
4)      musculus rektus femoris
Berbentuk kumparan dan tebal. Berorigo pada spina illiaca anterior inferior, superior acetabulum, berinsetio pada patella. Berfungsi sebagai flexorabduktor hip. Disarafi oleh n. femoraliscabang lumbalis 2-4.
5)      musculus vastus lateralis
Berbentuk pipih, berorigo pada dataran lateral dananterior trochantor mayor femoris,labium lateral linea aspera. Berinsertio pada lateral os patella. Berfungsi sebagai extensortungkai bawah, disarafi oleh n. femoralis dari L 2-4.
6)      musculus vastus medilis
Berbentuk pipih, berorigo labium midiale linea aspera, berinsertio pada setengah bagian atas os patella. Berfungsi sebagaiextensor tungkai bawah, di sarafi oleh n. femoralis dari L 2-4.
7)      musculus intermedius
Berbentuk pipih, berorigo pada dataran anterior corpus femoris dan berinsertio pada tuberositas tibiae.
8)      musculus sartorius
Berbentuk pipih,panjang,berorigo pada spina illiacaanterior superior dan berinsertio pada tuberositas tibia. Berfungsi sebagai flexor, abduktor, external rotator, internal rotator. Di sarafi oleh n. femoralis cabang n. lumbalis 2-3. 
b.        otot-otot bagian posterior

1)      musculus gluteus maksimus
Berbentuk pipih, segi empat, tebal. Berorigo pada linea glutea superiorlabium crista iliaca, permukaan posterioros sacrum bagian inferior, lateralos cocygeus. Berinsertio padatuberositas glutea femoris, berfungsi sebagai ekstensor hip dan disarafi oleh n. gluteus inferior dari L 5, S 1-2.
2)      musculus biceps femoris
Berorigo pada caput longum pada tepi bawah tuber isciadicumcaput brevis pada labium laterale linea aspera, berinsertio pada capitulum fibulae bagian lateral dan condylus lateralis tibiae. Berfungsi sebagai fleksor tungkai bawah dan disarafi oleh n. Tibialis ( longum ) dan n. Peroneus comunis ( brevis ) 
3)      musculus semi tendinosus
Berorigo pada ischiadicum, berinsertio pada tuberositas tibiae. Berfungsi sebagai fleksor tungkai bawah dan disarafi olehn. tibialis.
4)      musculus semi membranosus
Berorigo di tuber ischiadicum, di atas origo m. Semi tendinosus dan berinsertio pada condylus  medialis tibiae. Berfungsi sebagai fleksor tungkai bawah dan disarafi oleh n. Tibialis.
c.       Otot – otot bagian medial
1)      musculus pectineus
Berbentuk pipih segiempat, berorigo pada Ramus Superior ossis pubis, berinsertio pada Linea pectinea femuris. Berfungsi sebagai adductor dan flexsor hip, disarafi oleh n. femuralis L2 – 3.
2)      musculus gracillis
Berbentuk pipih panjang, berorigo pada Ramus Inferiordan ossis ischii, berinsertio pada tuberositas fibullae dibelakangtendo musculus sartorius, berfungsi sebagai adductor, flexsor hip,dan disarafi oleh ramus anterior, n. Octuratoria L2 - 4
3)      musculus adductor longus
Berbentuk pipih segitiga berorigo pada dataran anterior ramus superior ossis pubis, berinsertio pada labium mediale linea aspera sepertiga medial. Berfungsi sebagai adductor dan flexsor hip, disarafi oleh ramus anterior n. Octuratorium L2 – 3. 
4)      musculus adduktor brevis
Berorigo pada lateral ramus inferior ossis pubis, berinsertio pada labium mediale linea aspera. Berfungsi sebagaiadduktor, flexor, internal rotasi hip dan disarafi oleh ramus anterior dan posterior n. Obturatoria L2-4.
5)      musculus adduktor magnus
Berbentuk segitiga beroriogo pada dataran anterior ramus inferior ossis ischii dan tuber ishiadicum, berinsertio padalabium mediale linea aspera. Berfungssi sebagai adduktor  danextensor hip, disarafi oleh ramus posterior n. Obturator dan n. Tibialis dari L 2-5
b.   Ligamen sebagai Stabilisator Pasif pada Hip Joint
Ada beberapa ligament pembentuk hip joint, dimana ligamen-ligament ini sangat kuat sebagai penyambung antara acetabulum dan caput femur. Ada lima ligament terkuat pada hip joint, antara lain :
1.    Ligamentum Capitis Femoris

Ligament ini diliputi oleh membran sinovial yang terbentang dari fosa acetabuli dimana terdapat bantalan lemak menuju ke caput femoris, selain itu ligament ini mengandung arteria yang menuju caput femoris yang datang dari r.acetabuli arteria abturatoria. Caput femoris disuplai oleh A circumfleksa medialis dan A circumfleksa lateralis.
2.    Ligamentum Pubofemoral
Berasal dari crista obturatoria dan membrana obturatoria yang berdekatan. Ligament ini memamcar kedalam capsula articularis zona orbicularis pada khususnya melanjukan diri melalui jalan ini ke femoris.
3.    Tranverse Acetabulum Ligament
Ligament ini berfungsi menjembatani incisura acerabuli dan seluruh permukaan caput femoris.
4.    Iliofemoral Ligament
Berasal dari spina iliaca anterior  inferior dan pinggiran acetabulum serta membentang ke linea intertrochanterica. Ligament ini mempunyai daya rengang sebesar 350 kg.
5.    Ischiofemoral Ligament
Berasal dari ischium di bawah dan berjalan hampir horizontal melewati collum femoris menuju ke perlekatan pars lateralis ligament iliofemoral. Ligamnet ini mencegah rotasi medial paha.

Diunggah Oleh : Mutiara Dwi Damayanthi (P27226017029)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fisioterapi Pada Kasus Jamur Kulit

Tidak banyak yang dapat dilakukan oleh seorang Fisioterapis dalam menangani kasus jamur kulit. Ini dikarenakan masyarakat memeriksakan pen...