Rabu, 22 November 2017

       1. Mengecilkan Pori-Pori
       Bagi setiap perempuan, memiliki wajah yang berpori-pori besar adalah salah satu  masalah penampilan. Pori-pori membesar membuat wajah tampak lebih mudah berminyak dan membuat makeup yang anda gunakan lebih mudah luntur. Wajah dengan pori-pori yang besar juga lebih berpotensi terkena jerawat dan muncul flek hitam. Namun, ada hal mudah untuk mengatasi hal ini. Wudhu membuat intensitas anda membersihkan wajah semakin banyak, apabila wajah sering terkena air secara rutin maka akan menurunkan suhu pada wajah. Suhu yang normal pada wajah akan secara otomatis membuat pori pori anda mengecil dengan sendirinya. Sehingga anda tidak perlu khawatir dengan kemungkinan produksi minyak berlebih. Baca juga: Manfaat Nanas untuk Wajah.
2. Mencegah Penuaan Dini
           Menggosok bagian wajah saat melakukan wudhu ternyata dapat membuat urat urat wajah tidak tegang dan menyehatkan. Hal ini termasuk sebagai salah satu olahraga wajah yang dapat mencegah penuaan dini atau memperlambat terjadinya pengeriputan kulit wajah. Baca juga: Manfaat Es Batu Bagi Kesehatan.
3. Melancarkan Peredaran Darah
       Peredaran yang lancar adalah kunci dari kesehatan tubuh. Peredaran darah yang lancar menunjang suplai oksigen didalam tubuh dabat mengalir secara stabil pula. Selain itu, Peredaran darah yang lancar juga dapat membantu mempercepat regenerasi kulit. Regenerasi kulit berguna untuk mengganti sel-sel kulit lama yang sudah mati (biasanya ditandai dengan munculnya flek hitam) dengan sel kulit baru yang masih segar dan sehat. Hal ini tentunya dapat membuat penampilan jauh lebih cantik dan membuat kulit wajah tampak lebih bersih dan bersinar. Simak pula: Mencegah Pembekuan Darah.
4. Mencegah Bau Mulut
       Jangan biarkan bau mulut mengganggu penampilan anda. Bau mulut bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti adanya jamur dan bakteri dalam mulut ataupun sehabis memakan makanan yang memiliki aroma yang tajam. Tentunya hal ini akan sangat  mengganggu bagi anda yang mempunyai lingkup kerja yang harus terus menerus berinteraksi dengan banyak orang. Anda bisa mencegah hal ini terjadi dengan berwudhu, karena pada saat berwudhu anda akan berkumur dengan air hingga bersih. Pada saat berkumur, bakteri dan jamur yang ada didalam mulut akan ikut terbuang dan keluar dari mulut. Sehingga dapat mengurangi kemungkinan anda mengalami masalah mulut. Baca juga: Manfaat Rebusan Daun Kemangi.
5. Mencerahkan Kulit
      Untuk menjaga kecerahan kulit tentunya dapat anda lakukan dengan berwudhu. Dengan berwudhu, secara tidak langsung akan mengusir sisa sisa kotoran yang menempel di kulit. Sisa kotoran tersebut bisa berasal dari sisa make up ataupun dari polusi yang terkandung di udara. Jika sisa kotoran itu dibiarkan, maka akan menimbulkan flek hitam, membuat kulit kusam, dan memicu pertumbuhan jerawat. Simak pula: Manfaat Bawang Putih Untuk Kulit.
6. Membuat Otot Rileks
         Kesibukan bekerja yang sangat padat dan deadline yang menanti terkadang menimbulkan stress. Pekerjaan yang terlalu diforsir juga dapat membuat badan mudah lelah karena sebenarnya otot sedang dalam keadaan yang tegang. Otot yang tegang membuat wajah tidak nyaman dipandang, selain itu otot yang terbiasa tegang dalam waktu yang lama dapat mempercepat kulit menjadi keriput. Oleh karena itu, berwudhu adalah salah satu cara yang efektif bagi anda untuk merilekskan otot wajah. Simak pula: Menyehatkan Otot dan Saraf.
7. Mencegah Bakteri Menempel di Kulit
        Bakteri yang berpotensi menimbulkan permasalahan di kulit wajah anda akan teratasi dengan rutinnya anda berwudhu disetiap hendak melaksanakan sholat. Membasuh muka juga akan membuat wajah anda tampak jauh lebih segar dan enak dipandang. Baca pula: Manfaat Tomat Untuk Kulit Dan Kecantikan.
8. Memancarkan Inner Beauty
     Kecantikan yang hakiki tidak hanya ditunjukkan atau ditentukan dari kecantikan fisik yang tampak terlihat dari luar saja. Namun, kecantikan sesungguhnya adalah kecantikan yang berada dalam diri atau hati seorang manusia. Dengan rajin berwudhu, rajin sholat, dan rajin beribadah, Allah SWT dengan sendirinya akan memancarkan kecantikan anda yang tidak ternilai harganya. Kecantikan tersebut pun tidak hanya menguntungkan didunia saja, namun kecantikan tersebut juga bermanfaat dan akan menyelamatkanmu di akhirat nanti. Jadikan lah ibadah sebagai salah satu kebutuhan pokok diri sendiri, adapun manfaat diluar itu yang bisa anda dapat, maka itu hanyalah bagian dari bonus. Baca pula: Manfaat Teh Melati Untuk Kecantikan.
9. Mencerahkan dan Menyehatkan Mata Anda
      Mata adalah salah satu organ tubuh yang memiliki tingkat kesensitifan yang cukup tinggi. Apabila terkena debu, atau terlalu lelah mata dapat terlihat memerah ataupun timbul kantong mata. Istirahatkan mata anda sejenak dengan berwudhu. Di dalam wudhu, mata akan terbasuh oleh air yang akan membersihkan mata dari debu dan berbagai macam kotoran dan juga dapat menyegarkan dan merilekskan otot mata. Wudhu juga dapat menghapus dosa yang dilakukan oleh mata, sesungguhnya memiliki mata yang bersih dan bersinar adalah salah satu dari kecantikan pula. Baca pula: Manfaat Tomat untuk Mata.
10. Memiliki Hidung yang Bersih
        Siapa bilang hidung bersih tidak menunjang kecantikan penampilan anda? Kecantikan seseorang juga dapat dinilai dari seberapa penting dia menjaga kebersihan tubuhnya. Baca pula: Manfaat Sholat.
11. Mencegah Penyakit Kulit
          Tentunya tidak ada yang ingin kan memiliki penyakit kulit dibagian wajah atau dimanapun yang dapat terlihat oleh orang? Ya karena pastinya itu akan mengurangi kecantikan dan membuat anda tidak percaya diri. Wudhu bermanfaat untuk mencegah penyakit kulit, karena pada saat berwudhu bakteri dan jamur yang melekat pada kulit anda terusir dengan bersih. Sehingga memperkecil kemungkinan anda terkena penyakit kulit. Baca pula: Manfaat Sholat Hajat.
12. Memperindah Gigi dan Gusi
          Gigi dan gusi yang bersih adalah salah satu keindahan tersendiri yang terpancar dari kecantikan penampilan anda. Hal ini tentunya akan memperindah pula senyum yang terpancar dari wajah anda. Baca juga: Manfaat Anggur untuk Gigi.
13. Membuat Tangan Bersih
        Tangan yang selalu bersih akibat berwudhu tidak akan menjadi sarang dari bakteri untuk menempel, sehingga anda tidak perlu risau apabila sewaktu waktu ingin menyentuh bagian wajah anda atau kulit anda yang sensitif.
14. Melembabkan Kulit
          Kulit yang lembab karena berwudhu akan terlihat tampak lebih kenyal dan tidak mudah kusam. Baca pula: Manfaat Bunga Sepatu untuk Kecantikan.
15. Mencegah Jerawat
          Membersihkan wajah secara rutin dengan berwudhu adalah salah satu cara yang ampuh untuk mengurangi timbulnya jerawat di wajah anda. Karena jerawat biasanya timbul akibat wajah yang dipenuhi sisa sisa kotoran dari polusi udara maupun kotoran dari sisa make up. Simak pula: Manfaat Batu Es untuk Wajah Bopeng.
Banyak bukan manfaat wudhu untuk kecantikan para wanita? Jadi bagi wanita muslim, jangan pernah tinggalkan sholat ya, agar aura kecantikannya semakin terpancar. Semoga artikel ini bermanfaat.

Sumber : https://manfaat.co.id/manfaat-wudhu-untuk-kecantikan
Di Unggah Oleh : M. Kafi Kurnia Ilahi

Permenkes no 80 Tahun 2013 dan Permenkes no 65 Tahun 2015

                                                                  Permenkes no 80 Tahun 2013
                                         Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Fisioterapi


(Pendidikan dan Wewenang dilihat dari Jenjang Pendidikan) 


BAB II PERIZINAN
 Bagian Kesatu
Kualifikasi Fisioterapis

Pasal 3

(1)  Berdasarkan   pendidikannya   Fisioterapis   dikualifikasikan   sebagai berikut:

a. Fisioterapis Ahli Madya;
b. Fisioterapis Sarjana Sains Terapan;
c. Fisioterapis Profesi; dan
d. Fisioterapis Spesialis.

(2)  Fisioterapis Ahli Madya sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 huruf a merupakan  lulusan Program Diploma        Tiga Fisioterapi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3)  Fisioterapi Sarjana Sains Terapan sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 huruf b merupakan lulusan Program Diploma Empat atau Sarjana Terapan  Fisioterapi  sesuai dengan  ketentuan  peraturan  perundang- undangan.

(4) Fisioterapis Profesi sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 huruf c merupakan   lulusan   Program   Profesi   Fisioterapi   sesuai   dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(5)  Fisioterapis  Spesialis  sebagaimana  dimaksud  pada  Pasal 1 huruf  d merupakan lulusan Program Spesialis Fisioterapi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.



Bagian Ketiga SIPF dan SIKF
Pasal 6

(1)  Fisioterapis  dapat menjalankan  praktik pelayanan  Fisioterapi secara mandiri atau bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

(2) Fisioterapis yang menjalankan praktik pelayanan Fisioterapi secara mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus merupakan Fisioterapis Profesi atau Fisioterapis Spesialis.

(3)  Fisioterapis Ahli Madya atau Fisioterapis Sains Terapan hanya dapat bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

(4)  Fisioterapis Ahli Madya atau Fisioterapis Sains Terapan sebagaimana dimaksud   pada   ayat   (3)   harus   bekerja   di   bawah   pengawasan Fisioterapis Profesi atau Fisioterapis Spesialis.

(5)  Dalam   hal   tidak   terdapat   Fisioterapis   Profesi   atau   Fisioterapis Spesialis,  Fisioterapis  Ahli  Madya  atau  Fisioterapis  Sains  Terapan dapat melakukan Pelayanan Fisioterapi secara berkolaborasi  dengan tenaga  kesehatan  lain  yang  ada  di  Fasilitas  Pelayanan  Kesehatan tempat Fisioterapis Ahli Madya atau Fisioterapis Sains Terapan yang bersangkutan bekerja.



 Permenkes no 65 Tahun 2015
Tentang Standar Pelayanan Fisioterapi 

 ( Pelayanan Fisioterapi di Berbagai Tempat) 


BAB II 
PENYELENGGARAAN PELAYANAN


A.    Cakupan Pelayanan

Keberhasilan program pelayanan kesehatan tergantung berbagai faktor baik sosial, lingkungan, maupun penyediaan kelengkapan pelayanan/perawatan dimana fisioterapi memiliki peran yang penting dalam program pelayanan kesehatan baik di tingkat dasar maupun rujukan.
Dalam pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer), fisioterapis dapat terlibat sebagai anggota utama dalam tim, berperan dalam pelayanan kesehatan dengan pengutamaan pelayanan pengembangan dan pemeliharaan melalui pendekatan promotif dan preventif tanpa mengesampingkan pemulihan dengan pendekatan kuratif dan rehabilitatif.
Pada pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, fisioterapis berperan dalam perawatan pasien dengan berbagai gangguan neuromuskuler, musculoskeletal,  kardiovaskular,  paru,  serta  gangguan  gerak  dan fungsi tubuh lainnya. Fisioterapis juga berperan dalam pelayanan khusus dan kompleks, serta tidak terbatas pada area rawat inap, rawat jalan, rawat intensif, klinik tumbuh kembang anak, klinik geriatri, unit stroke, klinik olahraga, dan/atau rehabilitasi.
Fisioterapi   musculoskeletal   antara   lain   orthopaedi,   cedera olahraga, dan kesehatan haji, melalui pendekatan antara lain dengan joint  manipulation,   soft   tissue   manipulative,   kinesio   tapping   and splinting, dan exercise therapy.
Fisioterapi neuromuskuler antara lain neurologi dan tumbuh kembang (anak/geriatri), melalui pendekatan antara lain bobath, proprioceptive neuromuscular fascilitation, feldenkraise, tickle manuver cough for cerebral palsy, dan dolphin therapy.
Fisioterapi kardiovaskulopulmonal antara lain jantung, paru, dan intensiv care, melalui pendekatan antara lain manual lymphatic drain vein, visceral manipulation, muscle energy therapy, basic cardiac  life support, dan berbagai terapi latihan baik individu maupun kelompok (misal tai chi, senam ashma, senam stroke).

Fisioterapi Integumen dan kesehatan wanita antara lain wound management, wellnes/spa, kecantikan.
Fisioterapis dalam melaksanakan praktik mandiri berperan dalam memberikan pelayanan fisioterapi tingkat pertama (primer) atau tingkat lanjutan, sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya.
Pelayanan fisioterapi dikembangkan dalam lingkup promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dalam spektrum yang bersifat umum maupun kekhususan pada tingkat fasilitas pelayanan kesehatan:

1.    Pelayanan fisioterapi di Puskesmas
       Pelayanan  fisioterapi  di  Puskesmas  memberikan pelayanan kesehatan gerak dan fungsi tubuh kepada             individu dan/atau kelompok, yang bersifat umum dengan pengutamaan pelayanan pengembangan  dan               pemeliharaan  melalui  pendekatan  promotif dan preventif tanpa mengesampingkan pemulihan dengan               pendekatan kuratif dan rehabilitatif.
       Kegiatan promotif dan preventif termasuk skrining, memberikan  pengurangan  nyeri,  dan  program  untuk           meningkatkan fleksibilitas, daya tahan, dan keselarasan postur dalam aktifitas sehari-hari. Selain upaya               promotif dan preventif, fisioterapis juga memberikan layanan pemeriksaan, pengobatan, dan  membantu               individu  dalam  memulihkan  kesehatan, mengurangi rasa sakit (kuratif dan rehabilitatif). Fisioterapis                     memainkan   peran   dalam   masa   akut,   kronis,   pencegahan, intervensi dini untuk muskuloskeletal yang         berhubungan dengan pekerjaan cedera,   mendesain ulang pekerjaan individu, serta rehabilitasi, dan                     diperlukan untuk memastikan layanan/intervensi diberikan secara komprehensif dan tepat berfokus pada               individu, masyarakat dan lingkungan.

2.    Pelayanan fisioterapi di rumah sakit umum
       Pelayanan fisioterapi di rumah sakit umum sesuai dengan klasifikasinya memberikan pelayanan kesehatan           kepada individu untuk semua jenis gangguan gerak dan fungsi tubuh secara paripurna melalui pendekatan           promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

3.    Pelayanan fisioterapi di rumah sakit khusus
       Pelayanan fisioterapi di rumah sakit khusus sesuai dengan klasifikasinya memberikan pelayanan kesehatan         gangguan gerak dan fungsi tubuh tertentu sesuai dengan kekhususan pelayanan rumah sakit.

4.    Pelayanan fisioterapi di praktik mandiri
       Pelayanan fisioterapi di praktik mandiri memberikan pelayanan fisioterapi pada individu dan/atau kelompok           berupa pengembangan, pemeliharaan, pemulihan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan                   rehabilitatif sesuai dengan kompetensi fisioterapis.


Oleh : Mutiara Dwi Damayanthi (P27226017029)


Sumber : 

FISIORETAPI INTEGUMENT

DI POSTING OLEH : NINA SARASWATI (P27226017032)


Struktur kulit

Epidermis

Ini adalah bagian permukaan kulit. Ini terdiri dari lima lapisan yaitu:

1. Stratum germinativum - lapisan tumbuh.
2. Stratum spinosum - layer dengan jembatan.
3. Stratum granulosum - sel dan inti hancur.
4. Stratum lucidum - sel yang jelas.
5. Stratum korneum - keratin serpih.

Keratin serpih terus terhapus dan diganti dari sel bawah.
Melanin adalah pigmen yang diproduksi oleh melanosit yang hadir dalam stratum germinativum.



Dermis

Ini lebih tebal dan mendalam untuk epidermis.

Ini terdiri dari jaringan ikat dan berisi darah kapiler, kelenjar keringat, kelenjar sebasea, folikel rambut dan ujung saraf.

10.2 Fungsi kulit

Fungsi kulit adalah:

1. Perlindungan - Kulit mencegah air, bakteri dan benda-benda berbahaya dari memasuki tubuh.

2. Penyerapan - zat diterapkan pada kulit diserap.

3. Pengaturan suhu - Untuk menurunkan panas, kelenjar keringat menghasilkan keringat yang menguap dari permukaan dan pembuluh darah melebar. Untuk menghemat panas, pembuluh darah mengkerut dan arrector pili otot menghasilkan 'merinding'.

4. Keseimbangan cairan dan elektrolit - Air, natrium klorida dan urea hilang dalam keringat. Kulit juga mencegah kelebihan hilangnya cairan tubuh, sehingga berkontribusi untuk homoeostasis.

5. Sensory - ujung saraf memberikan informasi tentang lingkungan, posisi tubuh, kerusakan yang akan datang (dengan nyeri, reseptor termal dan tekanan) dan merupakan komponen penting dari mekanisme pertahanan tubuh.

6. Konsep diri - Kulit sangat penting secara psikologis. Penampilan penting untuk citra diri dan karena itu kepercayaan diri. Ini mengidentifikasi kita sebagai siapa kita dan sampai batas tertentu di mana kita berada (kesamaan keluarga, ras dan budaya). Kulit wajah terutama mengungkapkan keadaan kesehatan dan memberikan kontribusi untuk komunikasi non-verbal, seperti halnya kulit tangan. Destruction, penyakit atau disment melibatkan kulit menyebabkan kesulitan berat bagi pasien dan untuk orang-orang yang cr dia bertemu di masyarakat.

10.3 Pengantar gangguan dan penyakit

Pasien dengan penyakit kulit membutuhkan banyak simpati dan dukungan dari fisioterapis. Lesi kulit sedap dipandang tidak menarik simpati dan dukungan dari masyarakat, memang ada cenderung ditolak atau jijik pasien psoriasis, dan jerawat dapat menjadi subjek yang sangat menyakitkan mengejek. Orang-orang menatap kulit buruk dan anak-anak dapat terdengar mengatakan 'Mengapa wanita yang mendapat tempat, Mummy?' A tua dengan psoriasis pada telapak tangan dan telapak 5 tahun tidak bisa menemukan pasangan di sekolah - tidak ada yang mau memegang tangannya karena ' rasanya mengerikan '. Ketika psoriasis seorang wanita muda pecah suaminya bergerak ke kamar cadangan dan dia harus segera dirawat di bagian fisioterapi. Penderitaan yang diderita oleh pasien ini adalah sama dengan kecacatan arthritis atau kelumpuhan tetapi tidak sering terlihat seperti itu.

Kondisi diobati dengan fisioterapi

Oleh radiasi ultraviolet (UVR):

1. Psoriasis.
2. Acne vulgaris.
3. Mikosis fungoides.
4. Letusan cahaya polimorfik.
5. Vitiligo.
6. Pityriasis rosea.
7. Alopecia.

Dengan iontophoresis: hiperhidrosis.

Pemeriksaan pasien dengan kondisi kulit

Subyektif

Sejarah diambil sebelum pasien undresses. Pertanyaan yang diajukan adalah:

1. Durasi lesi.
2. Berulang - interval.
3. Severity - variabel.
4. Obat:

(A) sistemik.
(B) topikal.
(C) Pengaruh ini.

5. Kesehatan umum.
6. Pekerjaan, hobi, gaya hidup.
7. Riwayat keluarga penyakit kulit.
8. Pandangan Pasien / harapan / pengobatan sebelumnya dengan fisioterapi.
9. Reaksi kulit terhadap UVR.
10. Jenis kulit.
11. Mengesampingkan kontraindikasi.

Tujuan

Observasi

1. Bagan lesi pada grafik tubuh.
2. Gunakan warna yang berbeda atau angka untuk patch besar.
3. Tampilkan ini untuk pasien sehingga pasien dan fisioterapis dapat mengenali kemajuan atau regresi.

Rabaan

Jika sesuai, perhatikan bengkak, panas, tekstur kulit. Psoriasis lesi bangga dengan kulit pada awalnya dan meratakan pada tanda-tanda pertama perbaikan.

Sebelum pengobatan

1. Semua salep, make-up dan parfum harus dihapus.
2. Alkohol harus dihindari karena dapat mengubah sensitivitas kulit.
3. Sebuah tes kulit dengan UVR adalah tepat jika Theraktin atau uap merkuri berpendingin udara burner yang digunakan.

Merekam menjaga

Hal ini penting untuk keselamatan dan pengulangan pengobatan. Catatan berikut harus disimpan:

1. Jarak pasien dari sumber UVR.
2. Waktu tertentu.
3. Skrining jika ada.
4. Joule per cm2 permukaan tubuh (untuk pengobatan PUVA).
5. Reaksi yang diperoleh.
6. Laporan pasien, misalnya gatal / terbakar.
7. Peralatan yang digunakan (sumber yang sama dari UVR harus digunakan pada setiap pertemuan).

Sinar ultraviolet

Ini adalah sinar elektromagnetik dengan panjang gelombang antara 400 dan 100 nm. Konvensional mereka dibagi menjadi tiga band:

1. Panjang, UVA (320-400nm).
2. Sedang, UVB (290-320nm).
3. Pendek, UVC (180-290nm).

Sumber

UVA: tabung neon dalam lemari khusus.
UVB: Theraktin - tabung neon. Tekanan tinggi ultraviolet uap merkuri burner (pembakar HP UV), udara didinginkan.
UVC: HP UV burner, berpendingin udara, dan air dingin (Kromayer).

Dosis dengan UVR

Reaksi terhadap UVR tergantung pada:

1. Jenis kulit.
2. Kulit jarak dari sumber (jarak pendek, reaksi yang lebih besar).
3. Waktu pemaparan.
4. Umur sumber - output berkurang dengan penggunaan.

Pencatatan pengobatan individu Oleh karena itu penting bersama-sama dengan reaksi yang diperoleh jika ada. Kali / dosis yang disarankan dalam teks harus diambil sebagai pedoman saja.

Dosis eritema minimal (MED) adalah waktu yang dibutuhkan pada jarak diatur untuk menghasilkan pinking samar kulit rata-rata yang memudar dalam beberapa jam. MED berkaitan dengan peralatan yang digunakan. Sebuah eritema tingkat pertama (El) adalah reaksi kulit pasien mana ada pinking samar yang memudar dalam waktu 24 jam paparan. MED dan El dasarnya hal yang sama. Dosis suberythema tidak menghasilkan pinking kulit kecuali pada bagian-bagian yang menonjol (misalnya bokong), dan ini memudar dalam beberapa jam.

Sebuah E2 adalah daerah merah muda yang mendalam jelas, yang berlangsung selama 2-3 hari dan diikuti oleh ringan mengupas.

Sebuah E3 adalah merah, daerah yang jelas yang mungkin sedikit edema. Itu berlangsung selama 5-7 hari dan diikuti oleh gratis mengelupas.

Modus tindakan UVR

UVR merangsang sintesis sel-sel epitel dalam stratum germinativum dari epidermis. Dalam jerawat ini diinginkan. Sebuah E2 menghasilkan pertumbuhan dipercepat dari kulit hingga lapisan keratin, yang dari kulit dan membersihkan jerawat. Di PUVA UVA mengaktifkan psoralen, yang memperlambat laju pertumbuhan kulit yang diinginkan dalam psoriasis. Penggunaan UVR dari Theraktin untuk psoriasis merupakan kontradiksi karena merangsang pertumbuhan di mana masalahnya adalah bahwa percepatan pertumbuhan. Pasien pasti lebih baik dengan UVR diberikan pada dosis suberythema, dan meskipun ini tidak dapat dijelaskan pada saat ini tidak ada alasan untuk menolak pasien pengobatan Theraktin mana ada peralatan UVA tersedia.

TEKNIK MASSAGE FISIOTERAPI INTEGUMENT


DI UPLOAD OLEH : NINASARASWATI (P27226017032)


                                 TEKNIK MASSAGE PADA AREA PUNGGUNG
STROKING untuk meratakan media (minyak zaitun) pada area punggung arah gerakan bebas.









HACKING

MANFAAT TERAPI MASSAGE UNTUK KECANTIKAN

 DI POSTING OLEH : NINA SARASWATI (P27226017032)

Manfaat dan teknik pada terapi massage

Manfaat terapi massage serta tehniknya
 I. Pengertian massage
Massage tubuh dengan cara manual adalah salah satu cara perawatan tubuh  dengan menggunakan kedua tangan pada bagian telapak tangan maupun jari-jari tangan.  Massage yang berate penekanan secara pelan. Dan di Indonesia lebih dikenal dengan istilah pijat.  Yang pada awalnya massage bertujuan sebagai theurapetic tubuh yang akhirnya berkembang untuk lebih mencapai kecantikan tubuh.
 II.  Manfaat massage
Yang paling utama dari manfaat massage adalah memperlancar peredaran darah dan getah bening. Dimana massage akan membantu memperlancar metabolism dalam tubuh.  Treatment  massage  akan mempengaruhi kontraksi dinding kapiler sehingga terjadi keadaan vasodilatasi atau melebarnya pembuluh darah kapiler dan pembuluh getah bening. Aliran oksigen dalam darah meningkat, pembuangan sisa-sisa metabolic semakin lancar sehingga memacu hormone endorphin yang berfungsi memberikan rasa nyaman. Selain hal tersebut banyak sekali manfaat massage bagi peningkatan fungsi-fungsi fisiologis tubuh. Efek kesembuhan secara holistikpun bisa didapatkan dari massage yaitu menimbulkan relaksasi pada pikiran, menghilangkan depresi dan perasaan panic dengan meluangkan sedikit waktu untuk melakukan kontak khusus yang ditimbulkan dari sentuhan massage
 III. Macam-macam gerakan massage dan manfaatnya
a.       Mengusap (Efflurage/strocking)
Adalah gerakan mengusap dengan menggunakan telapak tangan atau bantalan jari tangan. Gerakan ini dilakukan sesuai dengan peredaran darah menuju jantung maupun kelenjar-kelenjar getah bening. Manfaat gerakan ini adalah merelaksasi otot dan ujung-ujung syaraf.
b.       Meremas (Petrisage)
Adalah gerakan memijit atau meremas dengan menggunakan telapak tangan atau jari-jari tangan. Teknik ini digunakan pada area tubuh yang berlemak dan jaringan otot yang tebal.
c.       Friction
Adalah gerakan melingkar kecil-kecil dengan penekanan yang lebih dalam menggunakan jari atau ibu jari. Gerakan ini hanya digunakan pada area tubuh tertentu yang bertujuan untuk penyembuhan ketegangan otot akibat asam laktat yang berlebih.
d.      Menggetar (vibration)
Adalah gerakan menggetar yang ditimbulkan oleh pangkal lengan dengan menggunakan telapak tangan ataupun jari-jari tangan.
e.      Memukul (tapotement/ tapotage)
Adalah gerakan menepuk atau memukul dan bersifat merangsang jaringan otot, dilakukan dengan kedua tangan bergantian. Untuk memperoleh hentakan tangan yang ringan, tidak sakit pada klien tapi merangsang sesuai dengan tujuannya, maka diperlukan fleksibilitas pergelangan tangan. Tapotement tidak boleh dikenakan pada area yang bertulang menonjol ataupun pada otot yang tegang serta area yang terasa sakit atau nyeri.
f.        Variasi gerakan tapotement, yaitu :
Memukul (beating)
Mencincang (hacking)
Menepuk (clapping)
Massage setelah latihan yang berat, fisik, hiking, bersepeda gunung, mendaki, bermain golf atau ski: Setelah Anda melatih otot-otot Anda mungkin merasa sakit, kaku & lelah. Maasage dapat membantu dengan salah satu dari berikut:
a.        Peregangan & memperpanjang otot dipersingkat
b.       mengurangi kejang
c.       meningkatkan sirkulasi
d.      Mempercepat penghapusan produk limbah atau asam laktat yang dapat membuat otot-otot Anda sakit
e.      Membawa oksigen dan nutrisi otot Anda keseluruh tubuh
f.        Setelah Massage, kami selalu menyarankan agar Anda minum banyak air.
Contoh kasus yang dapat di Therapy Massage:
·         Cedera Angkel (Kesleo pada pergelangan kaki)
·         Cedera Lutut (Strain maupun Sprain pada ligament lutut)
·         Cedera Bahu (Dislokasi bahu maupun ligament)
·         Cedera Elbo (Kesleo pada lengan)
·         Cedera Pinggang (Kesleo atau ketarik pada otot pinggang)
·         Cedera Panggul
·         Cedera Punggung
·         Cedera Hamstring/Paha (Ketarik otot paha)
·         Cedera Strain/Sparint Ligamen/otot besar
·         Cedera Jari-Jari tangan (kesleo atau dislokasi )
·         Cedera Low Back Paint (nyeri pinggang)
·         Cedera Ischialgia merupakan suatu kondisi dimana terjadinya penjepitan saraf di daerah bokong/ pantat ( Nervus Ischiadicus)
·         Strain
·         tendonitis
sekian dan terimakasih:-)  


STRUKTUR INTEGUMEN ESTETIKA MODALITAS FISIOTERAPI


 DI UPLOAD OLEH : NINA SARASWATI (P27226017032)

A.     STRUKTUR SISTEM INTEGUMEN
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai sistem integumen.Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut,  kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal). Berikut ini adalah bagian-bagian dari sistem integumen :
1.      EPIDERMIS
Epidermis sering kita sebut sebagai kuit luar. Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda :  400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:
1)      Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis.
Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis.Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai respons terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating hormone, MSH).Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang terutama terlibat dalam produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut.Semakin banyak melanin, semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian kulit yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu) mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit yang normal bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda yang cerah hingga cokelat. Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna kulit . Sebagai contoh, kulit  akan tampak kebiruan bila terjadi inflamasi atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet dan demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran cahaya ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.
2)      Sel Langerhans
Sel Langerhans yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel Langerhans terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel asing atau mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan suatu serangan imun.Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan neoplastik. Sel Langerhans secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah simpatis , yang mengisyaratkan adanya hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah kanker kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan meningkatkan rangsang simpatis.Radiasi ultraviolet dapat merusak sel Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah kanker.
.
3)      Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
4)      Keratinosit, yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling dalam  sebagai berikut:
a.       Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar dimana eleidin berubah menjadi keratin yang tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling melekat erat.
b.      Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari protein eleidin.
c.       Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4 lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.
d.      Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel pada lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop tampak mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti duri yang disebut spina dan terlihat saling berhubungan dan di dalamnya terdapat fibril sebagai intercellular bridge.Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
e.       Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis, tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal , berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya terdapat melanin. Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.
2.      DERMIS
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis.Penyusun utama dari dermis adalah kolagen.Membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung.
Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.
1)      Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada langsung di bawah epidermis tersusun terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf , kelenjar keringat dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat, disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe, folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit.
2)      Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat padat tak teratur (terutama kolagen tipe I).
3.      RAMBUT DAN KULIT
Kulit manusia mempunyai ketebalan yang bervariasi, muIai dari 0,5 mm sampai 5 mm, dengan luas permukaan sekitar 2 m² dan berat sekitar 4 kg. Kulit dalam bahasa Latin dinamakan cutis dan di bagian bawahnya terdapat lapis an bemama subcutis.Jika kulit dicubit dan diangkat, kulit itu terasa longgar terhadap lapisan subcutis di bawahnya. Lapisan subcutis ini sering menjadi tempat untuk suntikan obat tertentu.Lapisan kulit sendiri terdiri dari dermis di sebelah dalam dan lapisan epidermis di sebelah luar.
Dokter ahli penyakit kulit disebut dermatolog.Lapisan paling luar dibentuk oleh zat tanduk (keratin) pada lapisan cornium yang dibentuk oleh sel kulit yang sudah tua.Pada orang tertentu bagian kulit ini memberi gambaran seperti sisik tipis. Lapisan ini akan terlepas pada saat digosok waktu mandi dan lapisan di bawahnya akan mengisi lapisan yang lepas. Lapisan paling dalam dari epidermis dinamakan lapisan basal atau stratum germinativum.Disini ditemukan sel-sel yang membelah diri dan membentuk sel kulit baru yang selanjutnya bergeser ke lapisan lebih atas sehingga suatu saat menjadi lapisan cornium.Pigmen melanin yang memberi wama pada kulit terdapat di lapisan ini.Untuk mencapai lapisan paling atas, sel-sel ini membutuhkan waktu sekitar 5-6 minggu. Dengan demikian, setiap  4-5 minggu manusia sebenamya mengalami pergantian kulit.ltuberarti juga bahwa obat jamur yang dimakan, yang akan melekat pada lapisan basal barn akan membunuh semua jamur setelah sekitar 5 minggu, sesudah lapisan itu menjadi lapisan corneum. Berikut adalah penjelasan tentang kulit berkaitan dengan struktur, derivat, dan rambut :
1)      Kulit Tebal dan Kulit Tipis
Kulit tebal, distribusinya terutama pada telapak tangan, dan pada umumnya daerah ini tidak berambut.Lapisan epidermisnya sangat tebal tebal, terutama stratum korneum. Kulit tebal, apabila dilihat dengan kaca pembesar tampak lekukan dan penonjolan dengan pola khas membentuk cap jari/sidik jari yang akan menetap seumur hidup dan dapat untuk menentukan identitas seseorang.
Kulit tipis, distribusinya pada lapisan tubuh yang dibungkus kulit kecuali kulit telapak.Kulit tipis pada umumnya berambut dan epidermisnya tipis. Kulit paling tipis terdapat pada kelopak mata yang ketebalannya kurang dari 0.5 mm dan kulit paling tebal terletak pada punggung dan bahu yang ketebalannya lebih dari 5 mm. Pada bagian extensor lebih tebal daripada fleksor. Kulit ini mempunyai kelompok sudorifera, folikel rambut dan kelenjar sebasea.Penonjolan dan lekukan tidak seperti pada kulit tebal. Lapisan epidermis dari kulit tipis lebih tipis dibanding kulit tebal, dengan stratum basale yang sama tebalnya dengan kulit tebal, stratum spinosum lebih tipis, lapisan granulosum tidak jelas membentuk lapisan kontinyu, terdiri dari selapis sel-sel dan granula keratohialin, stratum lusidum tidak ada dan stratum korneum relatif tipis. Lapisan dermis pada kulit tipis tidak mengikuti permukaan kulit, relatif datar dan stratum papillare yang teratur.Serabut elastis pada dermis di stratum papilare membentuk anyaman sangat halus dibawah epitel dan pada stratum retikulare kasar dan tidak teratur di antara sel kolagen di sekitar folikel rambut dan kelenjar sudorifera.Jumlah serabut elastis tidak begitu banyak tapi lebih berperan dalam menentukan elastisitas kulit.
2)      Derivat-Derivat Kulit
Derivat kulit atau disebut Skin Appendages/adnexa kulit merupakan struktur tambahan kulit.Derivat kulit berasal dari epidermis, terdiri dari kelenjar sudorifera, kelompok sebasea, rambut dan folikel rambut serta kuku.Nama lainnya appendages kulit / adneksa kulit / struktur tambahan kulit.
Menurut cara pengeluaran hasil sekresinya kelenjar kulit dibagi dalam kelenjar merokrin, apokrin, holokrin. Kelenjar keringat tipe merokrin didapatkan pada hampir seluruh permukaan kulit terutama pada telapak tangan dan kaki.Kelenjar keringat tipe apokrin didapatkan pada aksila dan areola mamma dan kelenjar tipe holokrin pada ternak.
3)      Kelenjar Sudorifera
Kelenjar sudorifera merupakan kelenjar tubulus sederhana berselubung-selubung yang terletak pada bagian dalam dermis.Kelenjar sudorifera ini terutama terdapat pada kulit tebal (telapak tangan kurang lebih 3000/mm), terdiri dari bagian sekretorikdan bagian exretorik.
Bagian sekretorik merupakan bagian yang letaknya langsung dibawah dermis dalam jaringan subkutan, bentuk bergulung-gulung dan berkelok-kelok terdiri atas sel-sel kollumner selapis, susunan tak teratur.Disini inti relatif kecil, sitoplasma berisi pigmen dan vakuola, lumen lebih besar dibanding tebal dinding.Pada kelenjar kecil epitel langsung menempel pada membrana basalis, sedangkan pada kelenjar yang besar di luar epitel ada mioepitel kemudian menempel membrana basalis.Sel mioepitel berbentuk fusiform seperti sel otot berasal dari ektoderm berjalan spiral / longitudinal.Sel ini dapat berkontraksi untuk pengeluaran keringat.
Bagian exkretorik berperan dalam mengalirkan keringat. Tubulus berjalan agak spiral pada dermis kemudian melalui ujung interpapillary pegs menuju ke epidermis. Dindingnya, pada dermis terdiri dari 2 lapis sel kuboid yang tercat lebih gelap, sedangkan pada epidermis terdiri dari sel-sel epidermis yang tersusun konsentris.Lumen exkretorik lebih kecil dari lumen sekretorik.Kelenjar keringat tidak di dapatkan pada dasar kuku, preputium penis dan glans penis.
4)      Kelenjar Sebasea (lemak)
Kelenjar sebasea terdapat pada seluruh permukaan tubuh, kecuali telapak tangan dan kaki.Kelenjar sebasea ini hampir selalu berhubungan dengan folikel rambut kecuali pada papila mama, labila minora, bibir, sudut mulut dan kelenjar meiboom. Pada kulit hidung  lebih banyak kelenjar sebasea dari folikel rambut. Bentuknya alveoler sederhana atau bercabang, tipe  holokrin. Sel-selnya terdiri dari beberapa lapis sel diatas membrana basalis dan diluarnya diliputi jaringan ikat halus.
Sekresi dari kelenjar ini disebut sebum yang pembentukannya diawali dari proliferasi sel-sel basal, pendorongan sel-sel hasil poliferasi kearah lumen, akumulasi tetesan-tetesan lemak dalam sitoplasma, sehingga sel-sel membesar, nekrosis sel-sel yang jauh dari basal : inti piknotik atau hilang. Beberapa sel mengandung keratohialin.Kearah bagian leher kelenjar (saluran keluarnya), sel-sel kelenjar hancur, membentuk sekret sebum.Sebum terdiri dari lemak, butir-butir keratohialin, keratin dan sisa-sisa sel. Fungsi sebum untuk meminyaki rambut dan permukaan kulit. Untuk setiap lembar rambut terdapat sebuah kelenjar sebasea yang sekretnya akan melumasi rambut dan membuat rambut menjadi lunak, serta lentur. Kelenjar sebasea banyak terdapat di wajah, dada, dan punggung.Testosteron meningkatkan ukuran kelenjar sebasea dan pembentukan sebum.Kadar testosteron meningkat pada pria dan wanita selama pubertas.
5)      Rambut dan folikel rambut
Rambut terdiri dari :
1.                  Batang : diatas permukaan kulit
2.                  Akar     : bagian rambut di dalam kulit
Folikel rambut : merupakan jaringan yang meliputi akar rambut
Pertumbuhan rambut dimulai pada bulan ke 3 masa janin.Mula-mula epidermis mengalami invasi ke dermis. Pertumbuhan rambut pertama kali terjadi pada daerah : alis, dagu, bibir atas selanjutnya diikuti bagian lain yang akan di tutup kulit tipis. Invasi epidermis ini akan menjadi folikel rambut yang nantinya akan tumbuh menjadi rambut.
Pada bulan ke 5 sampai ke 6  janin mempunyai rambut yang sangat halus yang disebut Lanugo. Sebelum lahir Lanugo rontok, kecuali pada daerah : alis, kelopak mata dan kulit kepala. Beberapa bulan setelah lahir, rambut-rambut ini rontok, diganti yang lebih kasar yang disebut vellus. Pada masa puber : tumbuh rambut di sekitas axila dan pubes. Pada pria juga tumbuh kumis, jenggot, dan lain-lain.
Rambut kasar terdapat pada : kepala, alis dan tumbuh pada masa puber, disebut sebagai “Terminal Hairs”.
6)      Keratin Rambut
Ada 2 macam keratin rambut, yaitu :
1.                  Keratin Lunak : terdapat pada seluruh permukaan kulit, terutama kulit tebal, yaitu pada bagian Medula rambut. Secara Histologis : terlihat perubahan sel-sel epidermis : mula-mula sitoplasma mengandung keratohialin berubah menjadi sel-sel jernih (Str. Lusidum), dan selanjutnya sel-sel mengalami keratinisasi kemudian desquamasi.
2.                  Keratin keras : terdapat pada kuku, kutikula dan kortex rambut. Pembentukannya tidak melalui butir-butir keratohialin, Str. Lusidum, tetapi perubahannya terjadi perlahan-lahan dari sel-sel epidermis yang tetap hidup, menjadi keratin. Keratin keras bersifat keras, tidak mengalami desquamasi dan lebih banyak mengandung sullfur.
3.                  Struktur
1.                  Struktur  Rambut
Rambut terdiri dari : medula yang terdiri dari keratin lunak dan kortex serta kutikula yang terdiri dari keratin keras.
Medula      : Merupakan bagian tengah rambut, terdiri dari sel-sel yang mengalami   keratinisasi. Sel-selnya terpisah satu sama lain, dan antara sel-sel kadang-kadang terdapat udara / cairan. Bagian ini tak terdapat  pada rambut tipis / halus.
Kortex       : Merupakan bagian terbesar dari rambut, terdiri dari sel-sel berbentuk runcing, yang mengalami keratinisasi dan banyak mengandung pigmen.
Kutikula     : Merupakan membran tipis, terdiri dari sel-sel pipih/gepeng yang mengalami keratinisasi, transparan. Secara mikroskopis tersusun seperti genting, terdiri dari 1-3 lapis sel-sel yang sebagian mengalami keratinisasi.
2.                  Struktur Folikel Rambut
Folikel rambut terdiri dari kompnen dermis dan epidermis. Pada dasarnya folikel rambut bagian dermis terlihat menonjol, disebut papila yang terdiri dari : jaringan ikat, pembuluh darah dan sel-sel saraf.
Bagian luar papila diliputi sel-sel epitel yang disebut germinal matri, dan ujung folikel rambut tampak membesar.Sel-sel germinal matrik (puncak papila) berproliferasi membentuk rambut yang dapat tumbuh terus.
3.                  Bagian sentral Germinal Matrik (puncak papila) membentuk bagian medula rambut dan kortex.
4.                  Bagian perifer membentuk selubung akar rambut :
1.         Selubung akar dalam
2.            Selubung akar luar
Selubung akar dalam hanya pada bagian bawah folikel terdiri dari 3 lapisan :
1. Kutikula, merupakan lapisan dalam, dekat kutikula dari kortek rambut dan terdiri dari sel-sel pipih.
2. Lapisan Husley, merupakan lapisan tengah.
3. Lapisan Henle, yaitu lapisan luar, terdiri dari 1 lapis sel yang seluruhnya mengalami keratinisasi.
Sel-sel selubung akar dalam mempunyai keratohialin yang bersifat asidofil dan disebut granula trichohyalin, yang dengan H.E. tampak kemerahan.
Selubung akar luar terletak pada dasar folikel, lanjutan dari Germinal Matrix, hanya terdiri dari 1 lapis sel-sel sesuai stratum basale epidermis.Lebih ke atas, sel-sel terdiri dari beberapa lapis, sesuai lapisan epidermis.
Selubung Jaringan Ikat merupakan dermis yang langsung berhubungan / menyelubungi folikel rambut.Dipisahkan dari selubung akar luar oleh membran basales.
Musculus Erector Pili merupakan otot polos yang melekat pada pertengahan selubung jaringan ikat, ujung lainnya berakhir pada stratum papillare dermis, dengan arah miring ke atas. Kontraksi otot ini menyebabkan : rambut berdiri tegak, kulit melekuk, dan sekret kelenjar sebasea keluar. Inervasinya berasal dari serabut saraf simpatis.
3.                  Warna rambut
Warna rambut tergantung kualitas dan kuantitas pigmen korteks.Bila sedikit / kurang tampak putih.Campuran rambut putih dan berpigmen, tampak abu-abu (uban).Rambut coklat atau hitam disebabkan oleh adanya melanin.Melanosit terdapat pada matrix folikel rambut, yang dapat mengalami mitosis. Melanosit kemudian akan terdorong ke atas.
4.                  Vaskularisasi Kulit
Aliran darah untuk kulit berasal dari subkutan tepat di bawah dermis.Arteri membentuk anyaman yang disebut retecutaneum yaitu anyaman pembuluh darah di jaringan subkutan, tepat di bawah dermis.Cabang-cabang berjalan ke superficial dan ke dalam.Fungsi vaskularisasi yang ke dalam ini adalah untuk memelihara jaringan lemak dan folikel rambut.
Cabang yang menembus stratum reticulare, memberi cabang ke : folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea.
Pada perbatasan Str. Reticullare Str. Papilare membentuk anyaman ke 2 yang disebut Rete Sub Papillare berupa pembuluh darah yang lebih kecil.Arteriole-arteriole dari retesubpapillare berjalan ke arah epidermis dan berubah menjadi anyaman kapiler (capilary beds).Pembuluh kapiler ini terdapat pada tepat di bawah epidermis, sekitar matrik folikel rambut, papila folikel rambut, sekitar kelenjar keringat dan sebasea.Selain itu di bagian superfisial di stratum retikulare terdapat anyaman pembuluh darah yang disebut pleksus papilaris.
Pada keadaan temperatur udara lebih rendah dari tubuh maka kapiler venulae di stratum papilare dan subpapilare menyempit sehingga temperatur tubuh tidak banyak yang hilang.Bila udara panas kelenjar keringat aktif memproduksi keringat kapiler dan venulae dilatasi penguapan keringat.
4.      HIPODERMIS ATAU SUBKUTAN
Jaringan Subkutan atau hipodermis merupakan lapisan kulit yang paling dalam.Lapisan ini terutama berupa jaringan adiposa yang memberikan bantalan antara lapisan kulit dan struktur internal seperti otot dan tulang.Banyak mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe dan syaraf juga terdapat gulungan kelenjar keringat dan dasar dari folikel rambut. Jaringan ini memungkinkan mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas tubuh (Holbrook,1991). Lemak atau gajih akan bertumpuk dan tersebar menurut jenis kelamin seseorang, dan secara parsial menyebabkan perbedaan bentuk tubuh laki-laki dengan perempuan. Makan yang berlebihan akan meningkatkan penimbunan lemak di bawah kulit. Jaringan subkutan dan jumlah lemak yang tertimbun merupakan faktor penting dalam pengaturan suhu tubuh.Tidak seperti epidermis dan dermis, batas dermis dengan lapisan ini tidak jelas.
Pada bagian yang banyak bergerak jaringan hipodermis kurang, pada bagian yan melapisi otot atau tulang mengandung anyaman serabut yang kuat.Pada area tertentu yng berfungsi sebagai bantalan (payudara dan tumit) terdapat lapisan sel-sel lemak yang tipis.Distribusi lemak pada lapisan ini banyak berperan dalam pembentukan bentuk tubuh terutama pada wanita.
B.     FUNGSI SISTEM INTEGUMEN
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan  pembentukan vitamin D.
1. Fungsi proteksi

Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut:
·         Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia.  Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat seperti batu bata di permukaan kulit.
·         Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan dehidrasi; selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit.         
·         Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut dari kekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi membunuh bakteri di permukaan kulit. Adanya sebum ini, bersamaan dengan ekskresi keringat, akan menghasilkan mantel asam dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba.
·         Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya. Pada stratum basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di sekitarnya. Pigmen ini bertugas melindungi materi genetik dari sinar matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan baik. Apabila terjadi gangguan pada proteksi oleh melanin, maka dapat timbul keganasan.
·         Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Yang pertama adalah sel Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap mikroba. Kemudian ada sel fagosit yang bertugas memfagositosis mikroba yang masuk melewati keratin dan sel Langerhans.
2.   Fungsi            absorpsi.
Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid seperti vitamin A, D, E, dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida. Permeabilitas kulit terhadap oksigen, karbondioksida dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Selain itu beberapa material toksik dapat diserap seperti aseton, CCl4, dan merkuri. Beberapa obat  juga dirancang untuk larut lemak, seperti kortison, sehingga mampu berpenetrasi ke kulit dan melepaskan antihistamin di tempat peradangan. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antarsel atau melalui muara saluran kelenjar; tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada yang melalui muara kelenjar.
3.   Fungsi            ekskresi
Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya, yaitu kelenjar sebasea dan kelenjar keringat:
·         Kelenjar         sebasea
Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel rambut dan melepaskan lipid yang dikenal sebagai sebum menuju lumen. Sebum dikeluarkan ketika muskulus arektor pili berkontraksi menekan kelenjar sebasea sehingga sebum dikeluarkan ke folikel rambut lalu ke permukaan kulit. Sebum tersebut merupakan campuran dari trigliserida, kolesterol, protein, dan elektrolig. Sebum berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri, melumasi dan memproteksi keratin.
·         Kelenjar         keringat
Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat keluar dengan cara menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Seorang yang bekerja dalam ruangan mengekskresikan 200 mL keringat tambahan, dan bagi orang yang aktif jumlahnya lebih banyak lagi. Selain mengeluarkan air dan panas, keringat juga merupakan sarana untuk mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua molekul organik hasil pemecahan protein yaitu amoniak dan urea. Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar keringat apokrin dan kelenjar keringat merokrin.
ü  Kelenjar keringat apokrin terdapat di daerah aksila, payudara dan pubis, serta aktif pada usia pubertas dan menghasilkan sekret yang kental dan bau yang khas. Kelenjar keringat apokrin bekerja ketika ada sinyal dari sistem saraf dan hormon sehingga sel-sel mioepitel yang ada di sekeliling kelenjar berkontraksi dan menekan kelenjar keringat apokrin. Akibatnya kelenjar keringat apokrin melepaskan sekretnya ke folikel rambut lalu ke permukaan luar.
ü  Kelenjar keringat merokrin (ekrin) terdapat di daerah telapak tangan dan kaki. Sekretnya mengandung  air, elektrolit, nutrien organik, dan sampah metabolisme. Kadar pH-nya berkisar 4.0 – 6.8. Fungsi dari kelenjar keringat merokrin adalah mengatur temperatur permukaan, mengekskresikan air dan elektrolit serta melindungi dari agen asing dengan cara mempersulit perlekatan agen asing dan menghasilkan dermicidin, sebuah peptida kecil dengan sifat antibiotik.
4.   Fungsi            persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh badan-badan Krause yang terletak di dermis, badan taktil Meissner terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan, demikian pula badan Merkel Ranvier yang terletak di epidermis. Sedangkan terhadap tekanan diperankan oleh badan Paccini di epidermis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya di daerah yang erotik.
5.    Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)
Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui dua cara: pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler. Pada saat suhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak serta memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga panas akan terbawa keluar dari tubuh. Sebaliknya, pada saat suhu rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit keringat dan mempersempit pembuluh darah (vasokonstriksi) sehingga mengurangi pengeluaran panas oleh tubuh.
6.    Fungsi           pembentukan   vitamin            D
Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7 dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal lalu memodifikasi prekursor dan menghasilkan calcitriol, bentuk vitamin D yang aktif. Calcitriol adalah hormon yang berperan dalam mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus gastrointestinal ke dalam pembuluh darah.
Walaupun tubuh mampu memproduksi vitamin D sendiri, namun belum memenuhi kebutuhan tubuh secara keseluruhan sehingga pemberian vitamin D sistemik masih tetap diperlukan.
Pada manusia kulit dapat pula mengekspresikan emosi karena adanya pembuluh darah, kelenjar keringat, dan otot-otot di bawah kulit.
Fungsi Struktrur kulit
1). Fungsi Epidermis
1.                  Sebagai perlindungan tubuh dari bakteri dari luar
2.                  Mampu membentuk sel-sel baru
3.                  Menggantikan sel-sel yang sudah mati
4.                  Sintesa vitamin D dan sitoksin
5.                  Pembelahan dan mobilitas sel
6.                  Pigmentasi (melanosit)
7.                  Pengenalan alergen (sel Langerhans)
2). Fungsi Dermis
1.                  Sebagai struktur penunjang
2.                  Mechanical strenght
3.                  Suplai nutrisi
4.                  Respon terhadap proses peradanagan atau inflamasi
3). Fungsi Hipodermis
1.                  Melekat ke struktu dasar
2.                  Isolasi panas
3.                  Cadangan kalori
4.                  Kontrol benuk tubuh dan penahan terhadap benturan mekanik (mechanical shock  absorber)

Fisioterapi Pada Kasus Jamur Kulit

Tidak banyak yang dapat dilakukan oleh seorang Fisioterapis dalam menangani kasus jamur kulit. Ini dikarenakan masyarakat memeriksakan pen...